Senin, 19 September 2011

Cara Membedakan Batik

Masyarakat mengenal batik sebagai kain yang bergambar atau bercorak unik untuk kemudian dijadikan pakaian. Lebih dari itu, batik merupakan kreasi seni kuno yang bernilai tinggi, yang mana teknik mebuat batik telah ditemukan di Mesir pada abad ke-4 SM sebagai kain pembungkus mumi yang dilapisi malam (lilin cair) yang membentuk pola.

Di Indonesia sendiri, batik telah diperkenalkan pada jaman kerajaan Majapahit di awal abad 19 di tanah Jawa. Oleh sebab itu batik Jawa lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia karena keahlian membatik dikuasai oleh penduduk Jawa secara turun-temurun. Batik Jawa banyak berkembang di daerah Solo yang kemudian diikuti di beberapa dariah lain di Jawa seperti Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Madura hingga luar pulau Jawa.

Sedari awal, motif-motif batik selalu berbeda-beda, hal tersebut diilhami oleh para leluhur yang menganut agama animism, dinamisme, hindu dan budha yang diyakini memiliki makna tersendiri. Cara pembuatannyapun menggunakan tangan dengan bantuan alat bernama canting, batik ini yang disebut dengan batik tulis.

Sekarang batik telah berkembang, proses pembuatannyapun berbeda-beda yang menjadi dasar jenis batik. Batik cap merupakan kain yang digambar dangan motif dan corak batik yang menggunakan cap atau stempel yang terbuat dari tembaga. Proses pembuatan batik cap sangat cepat hanya memerlukan waktu 2 hingga 3 hari, jauh lebih cepat dibandingkan dengan batik tulis yang memerlukan waktu 2 hingga 3 bulan.

Ada lagi jenis batik berdasarkan cara pembuatannya yaitu batik printing. Ini adalah teknik pembuatan batik yang terbaru. Namun menurut saya batik printing bukan batik yang sebenarnya, melainkan hanya tekstil yang bermotif batik. Pembuatan batik printing dengan cara mencetak motif batik diatas kain yang kemudian dilanjukan dengan pewarnaan seperti proses sablon. Karena demikian, batik printing juga disebut batik sablon.

Ada hal penting yang membedakan antara batik tulis, batik cap dan batik printing. Batik tulis dapat dipastikan tidak ada perulangan bentuk dan ukuran motif yang sama persis karena pengerjaan menggambar memakai tangan, warna yang dihasilkan tembus di sisi lainnya hingga jika dibolak-balik warnanya tetap sama. Batik tulis juga memliki aroma yang khas, sulit untuk mengungkapkannya.

Batik cap memiliki motif yang simetris dan teratur, warna yang dihasilkan juga tembus namun sedikit buram. Sedangkan batik printing motifnya lebih rapi dan tidak tembus karena proses pewarnaanya hanya sekali di satu sisi kain. Bagi orang awam hal tersebut adalah cara identifikasi awal termudah yang dapat dilakukan untuk membedakannya.

Batik tulis diproduksi sangat terbatas, dikerjakan pada selembar kain dengan ukuran ± 1,2 meter X 2 meter saja, orang-orang mengenalnya dengan sebutan "jarik". Batik printing diproduksi dengan jumlah banyak karena menggunakan mesin modern, sehingga lebih mirip produksi tekstil. Sedangkan batik cap juga dapat diproduksi dengan jumlah banyak, namun tidak sebanyak batik printing. Pengerjaannya pada kain dengan ukuran yang sama dengan batik tulis.

Pada tanggal 2 Oktober 2009, batik Indonesia sudah diresmikan oleh UNESCO sebagai warisan seni dan budaya asli Indonesia.