Selasa, 16 April 2013

Desaigner Asal Kota Pekalongan Juara Lomba Rancang Busana

Pekalongan, Info Publik - Eko Wahyu, desainer asal Kota Pekalongan berhasil meraihjuara pertama pada Lomba Rancang Busana batik dan tenun pada kategori busana pria se Jawa Tengah. Penghargaan itu diraih pada lomba yang diselenggarakan di Grand Ballroom Plaza Semarang beberapa waktu lalu. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah HJ Balgis Diab pada jumpa Pers yang digelar di Ruang Sunan kalijaga Kamis (17/1).

Menurut Balgis lomba itu diikuti oleh 64 desainer dari 27 Kabupaten / Kota dengan jumlah rancangan 62 busana wanita dan 31 busana pria. “Kamimengikuti lomba ini dalam rangka upaya mengangkat industri batik dan tenun agar terus berkembang serta memiliki daya saing tinggi,” katanya.

Diharapkan dengan adanya lomba ini dapat mempromosikan produk batik tenun guna membuka akses pasar yang lebih luas. Desainer asal Kota Pekalongan yang meraih juara pertama, Kabupaten Wonosobo menjadi juara kedua dan Kota Semarang menjadi juara tiga untuk kategori busana pria.

Ditambahkan oleh Balgis Batik di Kota pekalongan saat ini dan mendatang bisa terus menjadi trendsetter batik bagi daerah – daerah lain. “Saat ini batik sudah bukan lagi masalah tradisi namun merupakan gaya hidup, dimana anak-anak muda sekarang sudah tidak segan lagi memakai batik sebagai busananya,” tambahnya.

Pada tahun 2013 mendatang, Kota pekalongan akan mengikutkan 4 kerajinan dalam lomba tingkat nasional. Diantaranya keramik tanah liat bermotif batik, batik dari kertas semen, tatakan gelas gedebok pisang dan canting dari limbah tembaga.

Sementara itu eko Wahyu selaku desainer mengaku memberi nama rancanganya dengan J-POP, atau Jlamprangnya Orang Pekalongan yang merupakan akulturasi budaya Jawa dan Korea. “Bahan utamanya adalah batik Pekalongan bermotif

Jlamprang yang dipadukan dengan celana tenun,” katanya.

Pembuatan busana ini menurut Eko Wahyu memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Bahkan dia harus meluangkan waktu selama satu bulan untuk membuatnya. “Yang paling sulit adalah dalam menemukan idenya dan menuangkannya,” tambahnya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar