Selasa, 30 April 2013

Kompas.com Raih Penghargaan Portal Berdesain Batik

Menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, gerakan "#BatikDay, Celebrating a National Pride and a Cultural Heritage of Indonesia" mengundang portal-portal lokal dan nasional untuk mendesain halaman situsnya dengan motif batik. Sebanyak 30 portal lokal dan nasional ikut serta dalam gerakan digital ini, termasuk Kompas.com.

Dari pengumpulan suara melalui situs BatikDay.com,Kompas.com mendapatkan suara terbanyak kedua dengan 776 suara. Dua suara terbanyak lain diraih Kaskus (2021 suara) danKeepo.me (455 suara). Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Shinta Dhanuwardoyo, pengusaha digital dan teknologi yang juga inisiator #BatikDay di @america, Pacific Place, Jakarta Selatan, Sabtu (6/10/2012) lalu.

Kompetisi ini diadakan karena Shinta ingin gaung Hari Batik lebih terdengar. Ia menyayangkan bahwa selama ini orang Indonesia baru ribut tentang batik ketika Malaysia diberitakan mengklaim batik sebagai produk budaya mereka. Padahal, sebelumnya orang Indonesia sendiri terkesan kurang menghargai batik. Terbukti, sebelumnya batik tidak menjadi busana sehari-hari dan pengetahuan masyarakat tentang batik pun terbilang minim.

Untuk itu, Shinta dan timnya bekerja sama dengan komunitas pecinta batik untuk mengumpulkan semua informasi tentang batik dan memuatnya dalam situs BatikDay.com. Shinta berharap Hari Batik tidak ditanggapi sekadar dengan mengenakan busana batik, tetapi juga bahwa setiap orang lebih mampu mengapresiasi dengan menambah pengetahuan mereka tentang batik.

"Sejak dua tahun lalu, saya juga sudah mengingatkan portal-portal untuk mengganti desain halaman depannya dengan motif batik. Sayangnya, tidak banyak yang tahu bahwa portal-portal ini sudah melakukan effort untuk melakukan hal ini. Jadi, saya pikir portal-portal ini harus dikumpulkan dan hasilnya diperlihatkan ke masyarakat," papar Shinta pada Kompas.com.

Trending topic
Pemilihan desain batik untuk portal hanya merupakan salah satu program gerakan #BatikDay. Sebelumnya, BatikDay.commengajak para pengguna akun Twitter di Indonesia untuk menuliskan komentar mengenai hari batik dan membubuhkan #BatikDay di dalam tweet mereka.

Sambutannya ternyata luar biasa. Sepanjang 1-4 Oktober lalu, terdapat hampir 50.000 tweet yang menggunakan tagar Batik Day. Hal ini membuat #BatikDay sempat menjadi trending topic nasional, tepatnya pada tanggal 2 Oktober.

Penggunaan kata kunci #BatikDay, dan bukannya kata kunci dalam bahasa Indonesia seperti Hari Batik, rupanya juga dimaksudnya agar membantu kata kunci tersebut menembus topik tren Twitter di seluruh dunia. Harapannya agar para pengguna internet di seluruh dunia dapat mengerti bahwa batik Indonesia telah dikukuhkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Dengan demikian, batik tak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

"Sebagai gerakan berbasis digital, menjadi trending topic merupakan salah satu indikasi keberhasilan gerakan ini," ujar Shinta.

Gerakan digital lain yang dilakukan #BatikDay adalah mengajak para blogger nasional dan internasional untuk menulis mengenai batik dan menyebarkan aplikasi desain batik untuk cover Facebook.

"Kami juga bekerja sama dengan fashion blogger luar. Sebelumnya saya tanya lebih dulu, mau enggak mereka membantu (menyebarluaskan batik) dengan mengirimkan foto mereka memakai batik dan sedikit membahasnya. Saya mengirim batik ke 10 blogger, tapi akhirnya hanya enam yang memasang foto mereka memakai batik di blognya," tambahnya.

Sebagai penghargaan terhadap para blogger tersebut, #BatikDay melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memilih tulisan terbaik dan mengundang mereka menghadiri event Jakarta Fashion Week yang akan berlangsung pada November 2012. Selain itu para blogger juga akan diajak mengunjungi salah satu sentra batik Indonesia.

Untuk gerakan non-digital, #BatikDay juga menggelar pemutaran film karya Nia Dinata, Batik Our Love Story, dan diskusi mengenai "Pengaruh Batik pada Industri Fashion Amerika", bersamaan dengan penyerahan penghargaan untuk pemenang kompetisi portal berdesain batik. Topik ini diangkat untuk memahami ketertarikan para desainer mode internasional yang kini juga banyak mengaplikasikan motif batik pada rancangan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar