Selasa, 16 April 2013

Sumbar "go internasionalkan" Batik Liek melalui fashion



MEDAN - Pemerintah Sumatera Barat akan mempromosikan atau "meng-go internasionalkan" Batik Tanah Liek (tanah liat - red) hasil kerajinan daerah pesisir selatan itu melalui fashion.


"Pemprov Sumbar komit memberikan dukungan penuh pada pengembangan industri kreatifnya termasuk fashion, di mana tahun ini difokuskan pada pengembangan Batik Tanah Liek," kata desainer angota Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Oki Wong, di Medan tadi malam.


Dia berbicara di sela-sela pelantikan kepengurusan APPMI Sumut dengan ketua Nilawaty Iskandar oleh Ketua Umum APPMI, Taruna K Kusmayadi.


Menurut rencana, pengenalan luas fashion berbahan batik Tanah Liek itu akan digelar Pemprov Sumbar Desember mendatang.


Pengenalan lebih meluas Batik Tanah Liek itu, setelah Pemprov Sumbar dalam beberapa tahun terakhir ini aktif memperkenalkan kembali batik yang pewarnaannya menggunakan antara lain campuran tanah liat.


" Para desainer di Sumbar termasuk saya sudah diinformasikan dan ikut diajak mendiskusikan rencana pagelaran fashion Batik Tanah Liek itu," katanya.


Batik atau tenunan daerah memang sangat potensial membantu pengembangan desain fashion dan sebaliknya. Dia mengakui, fashion menggunakan bahan batik atau tenunan menuntut kreatifitas desainernya untuk bisa menampilkan gaun yang bernilai jual mahal.


"Nyatanya memang, fashion dengan bahan kain batik atau tenunan suatu daerah cukup mendapat tempat di hati masyarakat khususnya warga asing dengan alasan lebih memiliki nilai seni," katanya.


Ketua Umum APPMI, Taruna K Kusmayadi, menyebutkan, penggunaan batik atau tenunan daerah akan sangat membantu pengembangan pengrajin sekaligus mempromosikan etnis dan budaya suatu daerah.


Sudah seharusnya pemerintah daerah mendukung penuh pengembangan fashion menggunakan bahan batik atau tenunan daerahnya karena semakin menambah nilai jual daerah itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar