Selasa, 21 Mei 2013

Makna Kain Batik bagi Pengunjung Candi Prambanan

Ada yang beda Jika Anda ingin memasuki salah satu peninggalan budaya bersejarah yaitu Candi Hindu terbesar di Indonesia, Candi Prambanan yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Dalam rangka melestarikan budaya yang kental budaya Jawa, pengurus Candi Prambanan mengharuskan pengunjung mengenakan sarung bermotif batik.

Ketika mengunjungi Candi Prambanan, rombongan media gathering XL langsung disambut hangat pengurus candi yang memberikan sarung bermotif batik sebelum memasuki area candi. Alasannya, untuk menghormati Candi Prambanan yang digunakan sebagai tempat beribadah.

Satu persatu, rombongan diberikan batik berwarna putih dengan bermotif batik berwarna hitam. Sarung itu langsung digunakan di pinggang para wisatawan. Terlihat kekompakan dari rombongan ketika menuju Candi Prambanan.

"Sejak 2010 lalu, kalau masuk Candi Prambanan harus memakai sarung batik, karena secara tidak langsung sebagai tempat beribadah umat Hindu pada zaman dahulu," kata Black, pemandu wisata di Candi Prambanan, Yogyakarta, Jumat (17/5).

Black menjelaskan beberapa candi di Yogyakarta memiliki beberapa keunikan. Pasalnya, candi memiliki dua kategori yaitu untuk beribadah dan makam dari raja. "Kalau Candi Prambanan Ini bukan makam, soalnya kategori candi ada dua yaitu untuk ibadah dan makam," kata Black.

Menurut Black, pengurus candi memberikan sarung bermotif batik karena para pengunjung mancanegara kerap menggunakan pakaian yang cukup minim. "Biasa turis mancanegara menggunakan celana pendek. Alhasil, untuk menghormati Candi Prambanan sebagai tempat ibadah kemudian diberikan sarung bermotif batik," kata Black.

Ketika Anda keluar dari arena Candi Prambanan, sarung bermotif batik itu pun harus kembalikan kepada pengurus. Perlu diketahui, candi ini adalah termasuk situs warisan dunia UNESCO.

Bangunan ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitekturnya berbentuk tinggi dan ramping sesuai gaya Hindu pada umumnya. Di tengah kompleks candi, terdapat Candi Siwa sebagai candi utama dan memiliki ketinggian mencapai 47 meter.

Diplomat Singapura Kagumi Batik



Batik dan produk tenun yang merupakan warisan budaya Indonesia kian populer di masyarakat luas di dalam maupun luar negeri, termasuk kalangan diplomat asing di Singapura.

"Kekaguman para diplomat di Singapura itu terlihat pada acara bertema `The Beauty of Indonesia Heritage in Batik and Woven Culture`, yang dihadiri 100 undangan diplomat asing," demikian keterangan KBRI Singapura, dikutip dari Antara, Sabtu (18/5/2013).

Para undangan tertarik mengamati berbagai peragaan kain batik dan tenun Indonesia, dan secara antusias bertanya mengenai jenis dan asal daerah kain-kain tersebut.

Undangan yang hadir yakni beberapa duta besar asing di Singapura, istri para duta besar, masyarakat dan media Singapura, serta tamu kehormatan adalah Dr Seetha Shanmugam, istri Menteri Luar Negeri Singapura.

Menurut Duta Besar RI untuk Singapura, Andri Hadi, acara tersebut sangat bagus untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.

"Antusiasme para undangan menghadiri acara ini menunjukkan minat dan kekaguman yang besar terhadap ragam budaya Indonesia. Melalui acara ini diharapkan masyarakat asing dapat semakin mengenal Indonesia," ujarnya.

Dr Seetha Shanmugam selaku tamu kehormatan menyatakan kekagumannya yang besar terhadap warisan budaya Indonesia.

"Acara ini sangat mengagumkan, saya sangat terkesan dengan kekayaan budaya Indonesia terutama kain batik dan tenun ini," ujarnya.

Dalam acara tersebut diisi dengan presentasi mengenai batik dan tenun Indonesia oleh Fortuna Srikandi Murnarwastu (FSM).

FSM menjelaskan secara komprehensif mengenai sejarah batik dan tenun, nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, asal daerah, cara membuat dan berbagai macam corak batik dan tenun.

Sementara itu, pembuat tenun dari Lombok dan pembuat batik dari Pekalongan didatangkan untuk memperagakan demo membuat kain tenun dan batik.

Dalam kesempatan tersebut para undangan tampak antusias mempelajari dan mencoba demo pembuatan batik dan tenun yang menjadi bagian dalam acara tersebut.

Pada kesempatan tersebut dihidangkan pula berbagai makanan ringan tradisional Indonesia, antara lain onde-onde, risoles, kue lapis legit, serabi dan tekwan.

Penerus Eva Bun Pamerkan Koleksi Batik Perdananya

Penerus Eva Bun, Paula Meliana, tampaknya sangat memperhatikan keinginan kliennya.

Setelah mendapat begitu banyak pesanan gaun malam batik, Paula Meliana memutuskan untuk memamerkan rancangan terbaru dan koleksi perdananya dari kain batik.

"Saya sebenarnya sudah lama membuat gaun dari bahan batik tetapi itu semua karena pesanan saja. Tetapi kali ini, untuk pertama kalinya saya memamerkan koleksi batik saya di ajang fashion show. Ini semua rancangan baru saya," ujarnya di sela-sela jumpa pers Kemang Fashion Show, Kamis (12/4/2013) malam.

Untuk acara perdana ini, Paula memamerkan koleksi baju dengan bahan batik untuk usia muda hingga dewasa.

Untuk koleksi generasi muda, Paula memberikan sentuhan cerita dengan warna-warna cerah dan meriah. Warna-warna tua mendominasi koleksi Paula untuk mereka yang ingin bersenang-senang di acara cocktail.

Sementara itu, untuk koleksi gaun malam, Paula memadukan bahan batiknya dengan bahan lain yang biasanya digunakan untuk gaun malam koleksinya.

Koleksi gaun malam ini tetap menampilan warna-warna cerah dan terang. Hanya saja, Paula cenderung untuk membuatnya lebih formal dengan pemilihan rok yang lebih panjang.

Gaun malam ini cocok digunakan untuk wanita muda dan dewasa.

Internetan di Pesawat Batik Air

Selama ini naik pesawat terbang selalu diminta untuk mematikan jaringan seluler, karena takut mengganggu navigasi penerbangan. Namun sebentar lagi berselancar di dunia maya saat terbang dengan pesawat bukan hal yang aneh lagi di Indonesia, karena Batik Air menyediakan fasilitas itu.

Untuk pertama kalinya dalam dunia penerbangan komersial Indonesia, ada maskapai penerbangan yang menyediakan fasilitas WiFi di atas pesawat. Ya, anak usaha Lion Mentari Air itu, yang direncanakan beroperasi tanggal 26 April mendatang, akan dipasang WiFi dan channel distribution.

Dengan adanya fasilitas ini maka para penumpang bisa dengan leluasa berselancar di dunia maya di atas pesawat. Direncanakan pesawat Batik Air akan datang dua unit pada tanggal 16 April.

Jika tidak ada perubahan pada 26 April 2013 Batik Air air beroperasi menggunakan pesawat Boeing 737 - 900ER. Hal ini diungkapkan oleh Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air, seperti dilansir Tribunnews.

Rusdi Kirana, Direktur Utama Lion Air mengatakan, penerbangan perdana Batik Air akan menempuh rute Jakarta - Balikpapan - Manado pada pagi hari dan sore hari, dengan jumlah kursi berjumlah 180 seats.

Di dalam pesawat akan tersedia fasilitas perangkat WiFi, sehingga penumpang tetap dapat melakukan komunikasi dengan siapapun. Channel distribution Telkomsel di atas pesawat yang memberikan penawaran kartu perdana dan pengisian pulsa di atas pesawat.

"Batik Air beroperasi mulai minggu depan, sudah dipasang WiFi, tinggal perizinan dalam proses," ujar Rusdi Kirana, Rabu (10/4).

Rusdi menambahkan, untuk armada Batik Air ini, pihak menginvestasikan sekitar 2,5 juta dolar AS per pesawat.

Sebelumnya, Garuda Indonesia pun berencana untuk memberikan fasilitas telekomunikasi di atas pesawat, namun hingga kini belum terealisasi.

Ikut Pelatihan Membatik, Juratman Ingin Menjadi Pengusaha Batik

Tangan Juratman (14) tampak gemetar ketika menuangkan malam atau lilin yang sudah dipanaskan dari sebuah canting ke sehelai kain ukuran 35x35 centimeter.

Bagi dirinya, membatik adalah suatu pengalaman baru, setelah dia memperoleh kerajinan tangan, yaitu menjahit yang didapat dari sekolahnya. Aktivitas Juratman itu terlihat ketika dia mengikuti pelatihan membatik bagi anak kaum marjinal (jalanan) di Museum Tekstil Jakarta, Minggu (19/5/2013) siang.

Acara yang diselenggarakan selama 40 kali pertemuan setiap minggunya ini, diadakan berkat kerja sama sekelompok sukarelawan yang fokus dalam kesejahteraan anak, Sahabat Anak (SA), perusahaan Batik Indonesia, Batik Semar dan Museum Tekstil Jakarta.

Saat ditemui Wartakotalive.com, Juratman mengungkapkan cukup kesulitan dalam menuangkan malam ke kain. Sebab, posisi canting harus tetap terjaga, artinya tidak boleh terlalu turun ke bawah atau terlalu ke atas.

"Agak sulit ngebatik, karena posisi canting mesti stabil nggak boleh terlalu turun, nanti cat (malam--Red) nya terlalu menetes ke kain dan kalau terlalu ke atas catnya nggak keluar juga," kata siswa Kelas 2 SMP Gratis Ibu Pertiwi, Pancoran, Jakarta Selatan itu.

Meski menemui kesulitan, bocah yang memiliki hobi melukis dan bermain sepak bola ini yakin, nantinya dia bisa menguasai teknik membatik dengan benar.

"Maklum lah saya masih agak kagok kan baru pertama kali ngebatik, nanti kalau sudah sering ngebatik juga bisa dan saya yakin ngebatik sama gampangnya seperti saya melukis," ujar anak bungsu dari tujuh bersaudara ini.

Juratman beralasan, keikutsertaannya dalam pelatihan membatik adalah untuk memperkaya ketrampilan dirinya, selain melukis dan menjahit.

Juratman tahu betul bahwa kedua orangtuanya tidak memiliki biaya banyak untuk menyekolahkannya, sebab kedua orangtuanya bekerja sebagai pemulung di daerah Pancoran, Jakarta Selatan. Untuk itu, dia pun akan menggunakan kesempatan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya.

"Walaupun kedua orangtua saya pemulung, tapi saya harus bisa menjadi anak yang berguna. Makanya, saya nggak boleh menyia-nyiakan kesempatan belajar membatik ini," jelas bocah yang tinggal di Jalan Pancoran Gang Buntu II, Pancoran, Jakarta Selatan itu.

Bocah asal Semarang, Jawa Tengah ini berharap, agar pelatihan membatik ini bisa membawa perubahan untuk kehidupannya di masa mendatang. "Dari pelatihan ini setidaknya saya dapat ilmu ngebatik, yah kalau nggak bisa jadi pemain sepak bola atau pelukis. Jadi, pengusaha batik kan juga bisa," katanya sambil tertawa.

Indonesia Pamer Produk UKM Kepada 93 Negara

Indonesia memamerkan produk UKM dan karya budaya kreatif kepada perwakilan dan delegasi Conseille International du Sport Militaire (CISM) atau Sidang Dewan Olah Raga Militer Internasional dari 93 negara di dunia yang hadir di Jakarta.

"Ini momentum yang baik untuk mempromosikan produk UKM kita kepada para perwakilan CISM yang sebagian besar juga membawa serta pasangan dan keluarganya dari 93 negara anggota CISM yang hadir," kata Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Neddy Rafinaldi Halim di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (16/5/2013).

Pihaknya bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi memberikan dukungan acara pertunjukan produk UKM dan karya budaya kreatif kepada delegasi CISM di SME Tower Jakarta.

Produk UKM yang ditampilkan berupa batik, sarung, dan kain (dalam fashion show) serta produk UKM di UKM Gallery maupun Paviliun Provinsi di gedung tersebut.

Sementara malam harinya digelar gala dinner yang dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya kreatif di gedung yang sama.

"Ini kesempatan yang sangat baik untuk mempromosikan produk UKM kita yang kreatif. Apalagi selama ini sarung misalnya sudah banyak di ekspor ke negara-negara Afrika dan di sana terbukti sangat diminati," katanya.

Kesempatan itu, menurut Neddy, harus digunakan sebaik mungkin untuk menginformasikan tentang potensi kreatif Indonesia sebagai salah satu upaya untuk memperluas jejaring pasar produk UKM tanah air.

Pada kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal Kemenparekraf Ukus Kuswara mengatakan event tingkat dunia di mana TNI menjadi host itu merupakan momentum penting untuk memberikan informasi tentang kekayaan budaya bangsa dan Wonderful Indonesia.

"Ini sarana yang efektif untuk mengkomunikasikan potensi pariwisata kita, Indonesia bisa mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif di samping membangun sinergi, kebersamaan, dan kerja sama dengan negara lain," katanya.

Kesempatan itu juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk membangun citra diri sehingga Indonesia akan dipandang semakin baik di mata dunia internasional.

"Setelah acara ini selesai, sebagian besar delegasi sudah memesan paket wisata untuk berlibur. Sebagian dari mereka memilih Bali," katanya.

Jika Iis Jadi Pemimpin, Semua Wajib Pakai Batik Setiap Hari



Iis Rahayu (16) bocah yang sekolah non formal di Pusat Kegiatan Anak, Jalan Tambak, Manggarai juga ikut pelatihan membatik, karena dirinya sudah mencintai batik sejak SD.

"Sejak kelas lima SD saya sudah suka batik, karena bentuknya yang indah dan unik," tutur bocah yang memiliki hobi menggambar itu.

Sebelum mengikuti pelatihan ini, Iis mengaku sudah memiliki cita-cita sebagai perajin sekaligus pengusaha batik. Sebab, menurutnya perajin muda di Indonesia sudah mulai menipis, seiring adanya perkembangan teknologi.

"Selain pengen jadi pengusaha batik, saya juga mau jadi pemimpin Jakarta. Kalau jadi pemimpin nanti, setiap hari semua orang yang kerja harus memakai batik supaya karya seni asli Indonesia dapat lestari," jelas Iis.

Sementara itu, Alles Saragi selaku Direktur Sahabat Anak mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat enterpreneurship (kewirausahaan) dan meningkatkan ketrampilan bagi anak marjinal, yang umumnya tidak memiliki latar belakang sekolah formal.

"Komunitas anak marjinal sudah sangat jelas membutuhkan pendidikan semacam ini, karena melalui pendidikan tersebut, mereka akan mampu menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri yang akan menolong mereka keluar dari jalanan," kata Alles.

Dikatakan Alles, pelatihan yang dilaksanakan di Museum Tesktil Jakarta ini difasilitasi oleh Batik Semar dengan programnya yang disebut Piwulangan Semar.

"Kalau peralatan membatik kami dapatkan dari Batik Semar, sementara tenaga pengajarnya kami dapatkan dari Museum Tekstil Jakarta," kata Alles lagi.

Misari, Kepala Seksi Koleksi dan Perawatan Museum Tesktil Jakarta mengatakan pihaknya sangat mendukung pelatihan ini, karena bertujuan untuk melestarikan batik yang sudah diakui sebagai budaya Indonesia.

"Pelatihan ketrampilan ini akan semakin mendorong timbulnya rasa cinta terhadap produk tekstil tanah air. Dan dilain pihak, juga dapat memberi kesempatan yang baik untuk mata pencaharian anak-anak di masa mendatang," kata Misari.

Misari menjelaskan, metode pelatihan akan menekankan pada praktek dan inisiasi sesuai karakter anak jalanan dan marjinal. "Kelengkapan fasilitas pelatihan yang dimiliki oleh Museum Tekstil sangat menunjang kegiatan ini. Mulai dari ruang pameran, ruang pelatihan, hingga infrastruktur pelatihan dari tenaga profesional," ungkapnya

Pakai Baju Batik Gratis Masuk 10 Museum Ini

HUT ke-486 Kota Jakarta yang jatuh pada 22 Juni 2013 dipastikan bakal meriah. Sejumlah acara telah disiapkan Pemprov DKI Jakarta untuk memanjakan warganya, salah satunya dengan menggratiskan biaya masuk di 10 museum bagi pengunjung yang berpakaian batik.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengatakan, ada sebanyak 10 museum yang pengelolaannya berada di bawah Pemprov DKI Jakarta. Pada saat HUT DKI nanti, ke-10 museum tersebut akan digratiskan bagi pengunjung yang menggunakan batik. "Tapi dengan syarat, pengunjung yang menggunakan batik saja," kata Arie, Minggu (12/5).

Ia merinci ke-10 museum yang akan digratiskan di antaranya Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Seni Rupa, Museum Keramik, Museum Bahari, Museum Djoang 45, Museum Tekstil, Museum MH Thamrin, serta Monumen Nasional (Monas). Selain menggunakan batik, tidak ada syarat khusus yang diberikan. "Tidak perlu tunjukan KTP yang penting pakai batik saja pengunjung akan digratiskan," ujarnya.

Sementara itu, untuk museum lainnya yang pengelolaannya di bawah instansi lain, akan dikoordinasikan untuk bisa digratiskan juga. Namun hal tersebut tergantung masing-masing pengelola. "Yang di bawah kita ada 10 museum saja. Kita juga mencoba ke museum di bawah pengelola pihak lain, kalau bisa memberikan syukur," ucapnya.