Selasa, 16 April 2013

SULAMAN BAYANG DAN BATIK TANAH LIEK DAPAT SERTIFIKAT


Dua hasil kerajinan rumah tangga asal Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sulaman bayang dan batik tanah liek mendapatkan sertifikat hak cipta dan paten dari Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia (Kemenkum HAM) RI.

“Ya, dua sertifikat itu sudah kita terima dari Kemenkum HAM. Senin, (8/8) sertifikat itu kita serahkan kepada Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekra­nasda) Pesisir SelatanWartawati Nasrul,” kata Bupati Pessel Nasrul Abit, di Painan, Senin.

Kedua hasil kerajinan asal Pesisir Selatan itu masing-masing, batik Tanah Liek mendapatkan hak Cipta Ekspresi Folklor dan hak paten atau sertifikat paten sulaman aplikasi timbul dan sulaman bayangan.

Menurut Nasrul, dua hasil kerajinan tangan ibu rumahtangga Pesisir Selatan itu, sejak dulunya sudah dikenal banyak orang di Indonesia bahkan mancanegara.

Wartawati Nasrul mengatakan, sulaman asal Pesisir Selatan tersebut disebut sulaman baya­ngan. Proses sulaman yang menghasilkan kebaya-kebaya cantik itu dikerjakan dengan tangan oleh para ibu rumahtangga.

“Sebelumnya, motif-motif dilukis menggunakan kertas karbon. Lalu, sulaman itu disebut dengan sulaman bayangan, karena jahitan ada di bagian belakang kain, sehingga bayangannya tampak dari luar,” kata Wartawati.

Sulaman bayangan hasil keraji­nan tradisional asli Pesisir Selatan, memiliki bentuk dan khas tersen­diri, maka jarang ditemukan di tempat lain. Dengan khas itulah kerajinan tradisional asli Pesisir Selatan tersebut disukai banyak konsumen di Indonesia bahkan mancanegara.

Peminat kerajinan tangan para ibu rumahtangga Pesisir Selatan ini lebih banyak dari mancanegara daripada lokal. Di mancanegara sulaman bayangan diminati Negara Malaysia, Singapura, Turki dan beberapa Negara Islam lainnya. Permintaan terbanyak yakni Malaysia, Singa­pore disusul negara lainnya.

Di Pesisir Selatan, kerajinan sulam bayangan ini berasal dari daerah Barung-Barung Belantai dan beberapa daerah lainnya di kabupaten itu. Karena keuni­kannya, sulaman ini mendapat gelar juara pertama se-Asean pada tahun 2009.

Sementara, batik Tanah Liek di kabupaten itu terdapat 11 motif yakni dengan memakai potensi yang dimilikinya, seperti potensi kelautan, maka motif yang dibuat bunga laut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar